Selasa, 10 Mei 2011

Waktu

Suatu hari di sebuah rumah sakit, tampak seorang nenek berumur sekitar 70 tahunan, tiba di rumah sakit dengan tergesa-gesa, segera dia mendaftarkan diri di bagian administrasi rumah sakit sebagai pasien
dokter penyakit dalam , dan tidak lama kemudian… si nenek berjalan tertatih membawa kartu pasien dan menghampiri suster yang berada di depan ruang praktek si dokter untuk memberitahu kedatangannya dan
memberikan nomer urut antriannya. "Suster, sekarang pasien nomer berapa? Giliran saya masih harus menunggu berapa lama untuk ketemu dokter?" Tanya si nenek. "Tunggu saja nek, nanti dipanggil sesuai nomer urut" jawab si suster begitu saja. Rupanya nenek adalah pasien lama di sana sehingga tanpa banyak bertanya lagi, ia pun menempati bangku, bersama-sama dengan pasien lain menunggu giliran di panggil. Selang beberapa saat, sikapnya terlihat gelisah, sebentar-bentar dia melihat ke jam dinding, mulai mondar-mandir seolah tidak sabar menanti. Diberanikan diri menghampiri suster dan bertanya dengan was-was
karena takut si suster marah. "Masih lama ya sus?" "Ya! Tunggu saja" jawab suster. Saat giliran nomer urutnya sudah dekat, tiba-tiba ada panggilan darurat dari rumah sakit karena ada pasien gawat yang harus
segera ditangani sang dokter. Bergegas dokter pun pergi meninggalkan ruang prakteknya untuk menolong pasien yang lebih membutuhkannya.
Si nenek dengan kesal kembali duduk, kemudian berdiri, lalu mulai berjalan mondar-mandir. Kejadian itu memancing reaksi 2 remaja yang juga sedang menunggu di situ, "Si Nenek itu kelihatan gelisah dan tidak
sabaran ya. Sudah setua itu memangnya dia punya kesibukan apa kok menunggu aja tidak sabar begitu" Kemudian ditimpali oleh temannya, "Iya tuh, udah berumur setua itu, ngapain sih kok maunya buru-buru.

Waktu kan masih panjang, belum juga larut malam". Dengan tidak terduga oleh kedua remaja tadi, si nenek menghampiri mereka dan menyapa ramah, "Anak muda, nenek mendengar apa yang kalian bicarakan tentang nenek. Memang nenek kurang sabar menunggu disini tanpa melakukan sesuatu. Justru karena nenek sudah berumur, nenek tidak memiliki banyak waktu lagi untuk melakukan hal-hal yang belum sempat nenek lakukan. Kesadaran bahwa sisa waktu nenek yang tidak banyak inilah maka nenek tidak sabar menunggu di sini terlalu lama tanpa bisa melakukan apapun. Tentu kalian bisa mengerti kenapa nenek tidak sabar menunggu kan?" "Oh, iya.. iya nek. Maafkan kami nek. Kami tidak berpikir panjang tentang waktu yang begitu berharga seperti kata nenek. Sepantasnya kami yang muda pun harus berpikir tidak boleh

menyia-nyiakan waktu dengan tidak melakukan apa-apa seperti ini.
Terimakasih nenek telah mengingatkan kepada kami". 

Umur manusia tidak ada seorangpun yang bisa mengukur secara tepat, kapan saat kita lahir dan kapan saat kematian tiba. Jika kesadaran tentang nilai waktu, yakni akan sisa waktu yang dimiliki dan mau memanfaatkan dengan benar sesuai dengan peran kita saat ini, dimanapun kita berada, maka saat itulah kehidupan se-nyatanya baru dimulai. Waktu adalah kekayaan paling berharga yang dimiliki setiap manusia Mari kita manfaatkan waktu dengan optimis dan diarahkan pada sasaran hidup yang menantang, sehingga membuat hidup kita semakin hidup, penuh

gairah dan bahagia!

Selasa, 03 Mei 2011

"Persepsi Salah Tentang Perawat"

Ada suatu fenomena yang menarik dalam “Ruang Keperawatan Indonesia”, Judul diatas adalah sebuah jawaban yang sering akan kita dapatkan ketika pertanyaan itu akan kita tanyakan kepada masyarakat secara umum.

Mereka akan dengan bangganya menyampaikan jawaban : “YA” ketika mereka diberi tawaran untuk melanjutkan study pada peminatan yang masih di anggap berada pada level yang tinggi di kalangan masayarakat Indonesia seperti : (ekonomi, tekhnik, hukum, kedokteran dsb). Tapi mereka akan dengan cepat menggelengkan kepala dengan jawaban “MALAS-AH” ketika mereka ditanya tentang kesempatan untuk melanjutkan di peminatan “KEPERAWATAN".


Hal ini terjadi karena adanya suatu pemahaman yang salah dan keliru tentang “Perawat dan Keperawatan” di lingkup masyarakat Indonesia secara umum sehingga mengakibatkan perilaku tidak tertarik untuk menekuni apalagi memilih profesi perawat.
Yang lebih menarik lagi, ketika seorang mahasiswa keperawatan telah memulai suatu proses pembelajaran, ada perasaan penyesalan “Terbersit” dalam hati mereka karena persepsi yang salah tentang profesi “Perawat” itu sendiri. Persepsi keliru itu terjadi karena kesalahan informasi yang mereka terima dan kenyataan di lapangan.
Menyesalkah mereka telah memilih Perawat sebagai profesi mereka? Kalau pertanyaan itu ditanyakan kepada mereka maka dengan tersipu malu mereka akan memberikan jawab : “YA” saya menyesal……..

Mengapa?


Tentu karena ada suatu kesenjangan antara harapan dan kenyataan awal yang mereka dapatkan, padahal itu semua terjadi karena mis-interprestasi terhadap “Profesi Perawat” yang akan mereka jalani.
Kondisi ini sangat berbanding terbalik dengan negara-negara yang secara umum masyarakatnya sudah memahami benar dan tahu persis apa dan bagaimana serta kesempatan apa saja yang akan mereka dapatkan kalau menjadi “Perawat” seperti : Philipines, India, dsb.
Di Negara-negara tersebut bahkan seorang dokter specialist, arsitek, pengacara, ahli komputer, mereka akan rela meninggalkan profesinya demi untuk jadi seorang perawat karena mereka yakin dengan menjadi perawat mereka akan dapat hidup dengan layak dan dapat bekerja di Negara manapun yang mereka inginkan.

Sekedar untuk berbagi informasi ada seorang Perawat yang berasal dari Philipines dan bekerja satu rumah sakit di Kuwait dia mantan seorang dokter specialis kebidanan di Phlipines dan yang bersangkutan rela meningggalkan profesinya dan kuliah sebagai perawat karena mereka menyadari benar dengan menjadi seorang Perawat yang bersangkutan dapat memiliki kesempatan untuk bekerja di Negara manapun dia inginkan. Dan itu hanya salah satu contoh, masih banyak cerita yang sama yang saya tidak bisa utarakan satu persatu di tulisan saya ini.


Ada beberapa hal yang segera harus kita lakukan agar reputasi dan persepsi masyarakat terhadap perawat semakin positif antara lain:
1. Melakukan distribusi informasi kepada seluruh masyarakat
Sumber informasi seperti televisi, media massa, radio dan sarana sumber informasi lainya belum menjadi alat yang di optimalkan oleh seluruh Perawat Indonesia dalam semua sektor.
Masih sangat jarang kita temui tulisan-tulisan tentang keperawatan masuk dalam Head line News Surat kabar nasional baik yang bersifat berita, informasi dsb. Hal ini harusnya mulai disikapi dengan bijaksana terutama oleh para Ahli Keperawatan yang harusnya sudah mulai rajin menulis dan memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang profesi keperawatan dan peran sertanya. Bila semakin banyak para Pakar dan ahli keperawatan yang meluangkan waktu untuk membuat tulisan-tulisan dalam media seperti : Surat Kabar, internet, Televisi, radio, pasti ini akan sangat mendukung kampanye nasional penyebaran informasi positif tentang keperawatan sehingga masayarakat paham tentang perawat dan keperawatan.
Kalangan intelektual keperawatan (seperti : Mahasiswa, dosen, parktisi) juga harus mampu bersaing dan tidak terkesan “GAPTEK (gagap tekhnologi)” sehingga kita akan semakin bisa berkiprah dalam segala aspek kehidupan bermasayarakat baik secara Politik, Ekonomi, Sosial ataupun dimensi kehidupan bermasayarakat lainnya.
Pepatah “Tak Kenal maka Tak Sayang” tentu masih sangat relevan dengan kondisi ini.


2. Memotivasi secara Psikologis kepada Mahasiswa Keperawatan
Ada pekerjaan rumah yang besar bagi para perawat yang bekerja di sektor pendidikan (sebagai dosen) bahwa kewajiban mereka bukan hanya menyampaikan materi sesuai capain kurikulum tapi juga memiliki tugas berat dalam rangak membangun keyakinan hidup dan optimisme profesi bagi calon Perawat bahwa mereka dapat hidup lebih mapan secara ekonomi bahkan dibanding dengan profesi lain kalau mereka benar-benar menjadi perawat yang professional.
Perlu di tumbuhkan keyakinan pada seluruh mahasiswa di semua program keperawatan bahwa dengan menjadi seorang Perawat kita akan mampu menjelajah dan bekerja diseluruh dunia yang mungkin akan sangat sulit diperoleh oleh profesi lain seperti : Dokter, Arsitek, pengacara, dsb.


3. Menghentikan segala kegiatan Malpraktek
Seluruh Perawat harus secepatnya menyadari bahwa cakupan dan kewenangan pekerjaan seorang Perawat sangat berbeda dengan dokter, sehingga tidak ada lagi Perawat yang melakukan Praktek Pelayanan Kedokteran. Dalam hal ini organisasi profesi seperti PPNI tentu harus memiliki kontribusi yang lebih konkrit dalam menciptakan aturan dan perundang-undangan dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif. Hal ini sangat penting dalam rangka pembelajaran kepada masyarakat bahwa Perawat adalah profesi yang terpisah dan berbeda dari seorang dokter dan memiliki batasan kewenangan yang berbeda. Perawat juga bukan pembantu (asisten) dokter tapi Mitra dalam arti kesetaraan dalam segala aspek.


4. Menciptakan iklim Persaingan dan Penyampain Peluang Pekerjaan
Pearawat tidak seharusnya berkecil hati dengan takut tidak mendapatkan pekerjaan yang layak dan hanya menggantungkan bahwa kesempatan dan peluang kerja pada satu kesempatan (banyak perawat kita yang hanya berharap untuk bisa jadi pegawai negeri sipil).
Padahal kalau kita menyadari sebenarnya banyak sekali kesempatan dan tawaran kerja di luar negeri seperti :
a. USA
b. Canada
c. United Kingdom (Inggris)
d. Kuwait
e. Saudi Arabia
f. Australia
g. New Zaeland
h. Malaysia
i. Qatar
j. Oman
k. UEA
l. Jepang
m. German
n. Belanda
o. Swiss
Di Negara-negara tersebut gaji perawat bisa 5-30 kali lipat gaji pegawai Negeri di Negara Indonesia, tentu tidak mudah untuk bisa mencapai itu semuanya tapi bukan sesuatu yang sulit untuk dicapai kalu kita telah mempersiapkan sejak kita masih di bangku kuliah. Untuk bisa bekerja di negara-negara tersebut kita harus melalui beberapa test seperti : NCLEX-RN, IELTS, CGFNS. Bukan hanya itu, melainkan juga kita harus mempunyai RN (Registered Nurse).
Apa persiapan-persiapan yang harus kita lakukan untuk dapat mencapai itu semuanya.

Ketika kwalitas SDM keperawatan sudah meningkat dan berada dalam standardisasi kualitas internasional (Cakap secara teori dan praktek) dan mampu berbahasa internasional seperti (English dan atau Arabic) maka bukan lagi Perawat yang akan mencari pekerjaan tapi Rumah sakit yang akan mencari mereka. Itulah saatnya bicara “Selamat Tinggal dan Good Bye” pada rumah sakit atau pemilik lapangan pekerjaan yang menggaji perawat dengan standar gaji yang rendah. Bila ditinjau dari hukum Ekonomi kalau kondisi itu sudah tercipta dengan sendirinya tidak akan ada Rumah sakit atau lapangan pekerjaan yang akan menggaji perawat dengan semau-maunya, tidak akan adalagi profesi yang memandang rendah perawat.
Bagaimana…? Apakah masih meyesal menjadi Perawat… Jawabanya tentu sangat tergantung pada posisi mana anda sekarang. Tapi kalau pertanyaan itu di tanyakan kapada saya, saya akan menjawab dengan lantang dan tegas : TIDAK, Saya sangat bangga dan bersyukur telah dilahirkan untuk menjadi seorang Perawat walaupun terkadang memang terbesit pada pilihan lain, begitulah sebagai manusia biasa, pastinya selalu ragu akan sesuatu. Tapi sebagai calon perawat kita harus yakin akan hal itu!!! Idealnya seluruh Perawat Indonesia juga akan memberikan jawaban yang sama.
Ada sebuah realita yang menarik yang mungkin akan bisa membangkitkan semangat kita semua : bahwa seorang perawat akan bisa memiliki keahlian apapun tanpa ada batas pengahalang dan bisa berkecimpung dalam keahlian lain .
Perawat bisa jadi ahli Komputer, Entrepreneur, Penulis, Politikus sekalipun tanpa hambatan apapun. Tapi coba kondisi ini di balik : bisakah ahli computer, penulis, politikus, Ekonom, melakuakn praktek keperawatan, Jelas tidak bisa karena keahlian keperawatan harus dengan keahlian yang spesifik.


Bagaimana…Banggakah anda menjadi Perawat???

Minggu, 01 Mei 2011

somE artist

1. Justin Bieber
Ini dia salah satu penyanyi berbakat dari Amerika yang sedang naik daun, Justin Bieber. Disini membahas tentang Profil Justin Bieber dan jugaLagu Justin Bieber yang sedang populer di beberapa negara termasuk di Indonesia. Talenta penyanyi muda ini sangat luar biasa hal tersebut dapat dilihat dengan prestasi yang telah diraihnya saat ini.
Justin Drew Bieber lahir tanggal 1 Maret 1994 di Stratford, Ontario. Dia sebenarnya merupakan warga negara dari Kanada. Awal mulanya terjun ke dunia musik dan menembus pasar Amerika tergolong mujur dan juga diawali dengan kerja keras.Kenapa tergolong mujur, dia pertama kali ditemukan oleh seorang pemandu bakat yaitu Scooter Braun di situs video Youtube. Karena merasa talenta yang dimiliki oleh Justin inilah, Scooter Braun (akhirnya menjadi manager) terbang ke Kanada untuk menemuinya.
Braun lalu balik ke Amerika dan berdiskusi dengan Usher, lalu mereka sepakat untuk mengontrak Justin, disinilah petualangan dimulai. Pada tanggal 17 November 2009, dikeluarkanlah album perdana Justin Bieber yaitu My World. Album perdana tersebut sukses melambung empat single dengan lagu andalan “One Time”. Karena sukses, pada bulan Maret diluncurkan Album My World 2.0 dengan single andalan “Baby”. Pada lagu ini, Justin Bieber berduet dengan penyanyi Ludacris.
Oia, ada fakta yang cukup menarik tentang Justin Bieber. Talenta vokalnya ternyata juga menarik minat dari Justin Timberlake untuk mengikat kontrak, tapi sayangnya Usher terlebih dahulu berhasil mendapatkan tanda tangan penyanyi berbakat ini.

2. Taylor Lautner

Cowok muda ini bernama lengkap Taylor Daniel Lautner.  Lahir di Grand Rapids, Michigan, 11 Februari 1992. Ibunya, Deborah, bekerja di sebuah perusahaan pengembangan Software. Ayahya, Daniel Lautner, adalah seorang pilot pesawat komersial. Dia dibesarkan di Hudsonville, Michigan dan punya seorang adik perempuan, Makena.  Aktor Amerika ini berdarah campuran Belanda, Perancis dan Jerman, beberapa mengklaim dia keturunan penduduk asli Amerika (khususnya Ottawa dan Potawatomi) dari sang ibu.


Lautner adalah seorang seniman Bela Diri. Dia mempelajari karete dari umur 6 taon sampai 13 tahun.  Dia pernah juara satu untuk dunia untuk gelar NASKA’s Black Belt Open Forms, Musical Weapons, Traditional Weapons and Traditional Forms. Pernah juga memenangkan Junior World Championships
Aktro penyuka sepakbola ini pertama kali tampil di film televisi, Shadow Fury di taon 2001.  Dan makin dikenal sejak maen di Film The Adventures Of Sharkboy and Lavagirl In 3-D taon 2005 dan Film Cheaper By The Dozen 2 taon 2004. Yang paling terkenal, menjadi Jacob Black di Twilight SAGA.
Pacar Taylor Daniel Lautner :
Cowok keren ini ternyata laris manis juga.  Pernah pacaran sama Sarah Hicks sejak taon 2006. Sayang hubungan ini bubar pas di taon 2009 kabarnya karena Taylor nge date ama Selena Gomez. Sttt, ada kabar juga kalo dia ada kencan sama Taylor Swift.

3. Daniel Jacob Radcliffe
lahir di London, Inggris, 23 Juli 1989; umur 21 tahun, adalah seorang pemeran Inggris yang dikenal dengan perannya sebagaiHarry Potter. Daniel merupakan anak dari pasangan Alan Radcliffe dan Marcia Gersham. Dia meraih penghargaan sebagai aktor terbaik dari tahun 2003hingga tahun 2006. Ia mulai memainkan karakter Harry Potter saat usianya masih 11 tahun. 
Karakter Harry Potter sendiri ia rasakan sangat mirip dengan karakter dirinya. Ia bermain dalam film Harry Potter bersama 2 rekan lainnya yang bernama Rupert Grint yang berperan sebagai Ron Weasley dan Emma Watson yang berperan sebagai Hermione Granger. Sejak ia bermain di film tersebut penggemar berbondong-bondong langsung menjadi fanatik Harry Potter terutama wanita. Ia telah membintangi 7 film Harry Potter, yaitu Harry Potter and the Sorcerer's Stone, Harry Potter and the Chamber of Secret, Harry Potter and the prisoner of Azkaban, Harry Potter and the Goblet of Fire, dan Harry Potter and the Order of the Phoenix, Harry Potter And The Half-Blood Prince, Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1. Dan Sekarang ia menjalani karir terakhir Harry Potter, Yaitu Harry Potter And The Deathly Hallows Part 2. Penghasilannya dari bermain di serial harry potter membuatnya menjadi remaja terkaya di Inggris. Saat Bermain Di Harry Potter And The Socrer's Stone (batu bertuah) dia menghasilkan uang sebesar £250.000 , Dan di seri Harry Potter And The Goblet of fire (Piala Api) dia meraih sekitar £5,6 Juta , Di serial Harry Potter And The Order Of Phoenix Dia meraih sekitar £8juta.


GuySs... itu dLuu yh...
masih buaNyak yang lain.. nAmun, menurutq 3 itu aja dulu... 
SELAMAT MEMBACA